7 unsur kebudayaan sumatera selatan

kebudayaansumatera selatan; unsur unsur kebudayaan; 6. Pernikahan. Prosesi pernikahan di masyarakat baduy hampir sama dengan masyarakat pada umumnya, hanya saja dalam masyarakat baduy pasangan menikah dengan perjodohan, pada awalnya orang tua laki-laki akan bersilaturahmi kepada orang tua perempuan dan memperkenalkan anak masing-masing 18 bersikap sopan saat bertemu, tidak memandang rendah pekerjaan orang lain. 19. karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak suku, provinsi serta daerah. 20. Suku Asmat, Suku Dani, Suku Biak. Itulah Soal Tematik Kelas 4 Tema 7 Mapel IPS T.A 2021/2022 yang bisa saya bagikan. Budaya& Tradisi Kota Sumatera Selatan. PALEMBANG – Dua tempat favorit di Palembang, yakni Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) dan Jembatan Ampera, ramai dikunjungi wisatawan dadakan selama musim libur Lebaran ini. Berbagai jenis kendaraan bermotor dari luar Sumatera Selatan terlihat memadati areal parkir BKB dan berjejer di atas jembatan yang Kebudayaannasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Tariandaerah menjadi pelengkap bagi kekayaan budaya dan tradisi negara Indonesia. sebagai warga negara yang baik, sudah sepatitnya bagi kita untuk menjaga Sumatera Selatan: 307: Tari Baka: Sumatera Utara: 308: Tari Balanse Madam: Sumatera Utara: 309: Tari Baluse: Sumatera Utara: 310: Tari Begu Delleng: Sumatera Utara: 311: Tari Dembas 5Senjata Tradisional Sumatera Barat Lengkap Beserta Gambarnya. 2. Senjata Tradisional Keris. Keris bukan hanya dikenal masyarakat Pulau Jawa. Beberapa daerah sub etnis Melayu lainnya juga mengenal senjata jenis tikam ini dalam budayanya, termasuk masyarakat daerah Sumatera Selatan. Olehkarena itu kebudayaan yang tak lepas dari perjalanan umat manusia harus senantiasa dirawat dan dibangun, agar mampu menghasilkan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul dalam IPTEK, namun juga memiliki mental yang tangguh, tidak tercerabut dari akar budaya bangsa, berkepribadian santun terhadap sesama serta menghormati alam semesta. 1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan (2) Dinas Kebudayaan Provinsi Riau (1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat (1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (1) Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Kep. Bangka Belitung (1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Bangka Selatan (1) Dinas 7 meluangkan waktu dan memberikan pengarahan kepada peneliti. 8. Ibu Aisyah Aztry, M.Pd. sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. 9. Sri Listiana Izar, S.Pd., M.Pd.Dosen Pembimbing yang telah banyak SumateraSelatan. 5. Melayu. 6. Bangka dan Biliton. 7. Kalimantan. 8. Sangir-Talaud. 9. Gorontalo. 10. Toraja. 11. Sulawesi Selatan. 12. Ternate. 13. Ambon Maluku (Kepulauan Barat Daya) PRIMORDIALISME dan ETNOSENTRISME Tersebarnya banyak unsur kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa diseluruh kepulauan Indonesia dapat Uploaded byJames Stanly 0% found this document useful 0 votes22 views10 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes22 views10 pagesKebudayaan SumSelUploaded byJames Stanly Full descriptionJump to Page You are on page 1of 10Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Unsur-atom kebudayaan – Budaya adalah bentuk budi dan akal manusia, yang boleh diwujudkan dalam bentuk gagasan, aktivitas, atau bentuk jasmani yang konkret dan kasatmata. Terdapat bilang unsur-unsur budaya secara mahajana, misalnya sebagai halnya bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi, religi, dan sebagainya. Secara umum pengertian budaya adalah hal-peristiwa yang berkaitan dengan karakter, dan akal turunan. Budaya merupakan suatu kaidah hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah keramaian anak adam, dan diwariskan berpokok generasi ke generasi. Ciri-ciri budaya antara tak yakni dapat diwariskan mulai sejak generasi ke generasi, berperangai dinamis dan dapat berubah-ubah, merecup dan berkembang di masyarakat, menjadi representasi mulai sejak kelompok maupun daerah tertentu, serta harus dilestarikan hendaknya tidak punah. Budaya memiliki elemen-unsur tertentu, yang menjadi perwujudan berpokok kebudayaan di suatu mahajana. Secara publik terdapat teori tentang 7 unsur kebudayaan universal. Selain itu juga cak semau elemen budaya menurut pendapat para pandai lainnya. baca juga pengertian kebudayaan Terdapat 7 partikel kebudayaan global yakni unsur bahasa, sistem permakluman, sistem teknologi dan peralatan, kesenian, sistem mata pencaharian dan ekonomi, religi, serta sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan. Berikut ini akan dibahas apa sekadar unsur-elemen kebudayaan secara umum dan universal beserta penjelasannya. 1. Bahasa Partikel budaya yang mula-mula adalah bahasa. Bahasa adalah media bagi seseorang cak bagi dapat berkomunikasi secara lisan atau verbal. Bahasa menjadi radas perantara nan minimal utama untuk individu cak bagi meneruskan maupun mengadaptasikan kebudayaan. Terdapat dua keberagaman bahasa, yaitu bahasa verbal dan bahasa catatan. Bahasa lisan diucapkan sewaktu secara verbal, sementara bahasa tulisan diwujudkan suntuk teks dan karya tulis lainnya. 2. Sistem Deklarasi Zarah budaya berikutnya adalah sistem kabar. Sistem pengetahuan ialah embaran tentang kondisi bendera sekelilingnya dan kebiasaan-sifat peralatan nan digunakannya. Pengetahuan didapatkan lewat pendidikan atau penyebaran manifesto privat masyarakat. Yang meliputi sistem pengetahuan ini antara lain flora dan fauna, pengetahuan alam sekitar, ulas dan masa, mantra matematika dan bilangan, rasam-sifat dan tingkah laku sesama cucu adam serta embaran adapun awak anak adam. 3. Sistem Teknologi dan Peralatan Sistem teknologi dan peralatan juga termasuk unsur tamadun. Teknologi merupakan suatu kaidah sendiri atau gerombolan dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-sasaran mentah sampai menjadi bahan pakai, intern hubungannya dengan alat kerja, pakaian, perumahan, transportasi, dan kebutuhan nasib lainnya. Anasir-unsur teknologi ini meliputi alat, mesin, senjata, medan, bahan produksi, dan sebagainya. Jalan peralatan dan teknologi koteng berjaya menjadi zarah kultur secara anjlok temurun. 4. Kesenian Unsur tamadun selanjutnya adalah kesenian. Kesenian adalah hasil karya manusia yang mengandung sisi estetika dan keindahan. Kesenian menjadi wujud ekspresi jiwa manusia yang dituangkan kerumahtanggaan bentuk karya seni tertentu. Terletak banyak diversifikasi-jenis seni, menginjak berpunca seni nada, seni tari, seni rupa, dan sebagainya. Tiap varietas kesenian punya ciri-ciri dan karakteristik masing-masing, serta memfokuskan angka estetika. 5. Sistem Mata Pencaharian dan Ekonomi Molekul budaya lainnya ialah sistem netra pencaharian dan ekonomi. Yang dimaksud mata pencaharian adalah segala usaha alias upaya manusia cak bagi medapatkan dagangan atau jasa yang dibutuhkan. Hal ini berkaitan dengan pemuasan kebutuhan ekonomi seseorang ataupun kelompok tertentu. Aktivitas nan dikategorikan perumpamaan bentuk netra pencaharian antara bukan ialah mengumpulkan makanan, bercocok tanam, berkebun, perikanan, berburu, berdagang, dan sebagainya. 6. Religi Religi dan kepercayaan adalah unsur kebudayaan lebih lanjut. Sistem religi diartikan ibarat sistem nan terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang nirmala dan tidak dapat dijangkau maka itu akal dan pikiran. Religi tidak hanya berkaitan dengan agama dan kepercayaan saja, tapi juga nilai dan norma mahajana, model pikir, pandangan hidup, serta komunikasi keagamaan sebagaimana ritual-ritual, upacara ijab kabul dan mortalitas dalam budaya masyarakat. 7. Sistem Komunitas dan Organisasi Kemasyaratan Partikel tamadun yang terakhir adalah sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan. Yang dimaksud atom ini adalah sekelompok publik yang anggotanya memiliki kesamaan satu sekelas enggak dalam suatu sistem kekerabatan tertentu. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial ini meliputi kekerabatan, korespondensi, sistem kenegaraan, sistem kesendirian atma, dan perkumpulan. Kaitannya dengan cara hidup kerumunan tertentu bersama-sama dalam lingkungan masyarakat. Elemen-Unsur Budaya Menurut Para Pakar Selain 7 atom kebudayaan universal di atas, cak semau juga pendapat para ahli akan halnya segala sahaja unsur-partikel budaya. Berikut yakni unsur-anasir dan komponen kebudayaan menurut para juru selengkapnya. Unsur-Elemen Budaya Menurut Melville J. Herskovits Menurut Melville J. Herskovits, terdapat 4 zarah-zarah kultur nan antara lain ialah sebagai berikut Perabot-peranti teknologi Sistem ekonomi Tanggungan Kekuasaan politik Unsur-Molekul Budaya Menurut Bronislaw Malinowski Menurut Bronislaw Malinowski, terdapat 4 unsur-partikel kebudayaan nan antara lain adalah sebagai berikut Sistem norma sosial, yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat buat menyesuaikan diri dengan duaja sekelilingnya. Organisasi ekonomi Alat-instrumen dan lembaga-rencana maupun petugas-petugas bagi pendidikan Organisasi kekuatan atau sistem politik Anasir-Anasir Budaya Menurut C. Kluckhohn Menurut C. Kluckhohn, terletak 7 unsur-unsur peradaban, yang kemudian dikenal misal teori unsur kebudayaan universal, antara lain merupakan sebagai berikut Bahasa Sistem proklamasi Sistem teknologi dan peralatan Sistem kesenian Sistem mata pencarian hidup Sistem religi Sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan Nah itulah referensi zarah-unsur kebudayaan secara umum dan menurut pendapat para ahli beserta penjelasan lengkapnya. Molekul-unsur tersebut menjadi unsur pereka cipta budaya secara mahajana dan secara mondial. Daniel Sugianto KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul tujuh unsur kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah Antropologi Budaya. Dalam menyusun makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih, kami menyadari makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membamgun guna sempurnanya makalah ini. i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 LATAR BELAKANG 1 RUMUSAN MASALAH 1 TUJUAN MAKALAH 2 MANFAAT MAKALAH 2 BAB II PEMBAHASAN 3 BAHASA 3 SISTEM RELIGI KEPERCAYAAN 3 SISTEM MATA PENCAHARIAN 4 SISTEM PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 4 MAKANAN KHAS 4 KESENIAN 5 PERKAWINAN 6 RUMAH ADAT PALEMBANG 8 PAKAIAN ADAT PALEMBANG 9 BAB III PENUTUP 15 KESIMPULAN 15 KRITIK DAN SARAN 15 DAFTAR PUSTAKA 16 ii BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Budaya berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Maka Budaya adalah cara hidup yang di kembangkan dan di miliki bersama oleh satu kelompok orang dan di wariskan dari generasi ke generasi. Dengan demikian budayalah yang menyediakan kerangka yang un tuk mengorganisasikan kegiatan seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Kota Palembang adalah salah satu kota besar di Indonesia yang juga merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Budaya terbentuk dari banyak elemen termasuk sistem Agama dan Politik, adat istiadat, Bahasa, alatPakaian, bangunan, dan karya seni. Di dasarkan Prasasti kedudukan Bukit yang di ketemukan di Bukit Siguntang sebelah barat kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang diartikan sebagai kota yang menjadi ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 juni 682 Masehi. Maka tanggal itu di jadikan patokan hari lahir kota Palembang. RUMUSAN MASALAH Bagaimana kebudayaan masyarakat Palembangsistem, bahasa, kepercayaan, mata pencaharian, makan khas, perkawinan, seni dan pengetahuan serta teknologi?Bagaimanakah struktur ekonomi pada masyarakat Palembang? 1 TUJUAN MAKALAH Menganalisis kebudayaan masyarakat Palembang dari sistem bahasa, kepercayaan, mata pencaharian, makanan khas, perkawinan, seni dan pengetahuan serta struktur ekonomi masyarakat Palembang. MANFAAT MAKALAH Adapun manfaat dari penulisan makalah kajian masyarakat indonesia yang berjudul ’Analisis Kebudayaan Palembang’’ ini adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang kebudayaan-kebudayaan yang ada di Palembang dan bagaimana struktur ekonomi yang ada di Palembang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. 2 BAB II PEMBAHASAN BAHASA Bahasa, seperti juga budaya, merupakan bahagian yang tak terpisah dari diri manusia sehingga banyak orang tampil menganggapnya diwariskan secara genetik. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu di pelajari. Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Palembang Alus atau Berbaso dan Baso Palembang sari-sari. Baso Palembang Alus digunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang- orang yang di hormati, terutama dalam upacara-upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa. Sementara itu, Baso sehari-hari dipergunakan oleh orang Palembang dan berarkar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya menggabugkan bahasa ini dengan bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa di sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu, dan Jawadengan intonasi beda. Di Jambi dan Bengkulu, akhiran a’ pada kosakata bahasa Indonesia yang di ubah menjadi o’ banyak ditemukan. SISTEM RELIGI KEPERCAYAAN Walaupun Sumatera Selatan adalah tempat berdirinya kerajaan sriwijaya yang menganut kepercayaan dan agama Budha tetapi mayoritas masyarakatnya beragama Islam, karena masyarakat Palembang yang pada umumnya memiliki darah dan keturunan bangsa Melayu yang juga mayoritas beragama islam. 3 SISTEM MATA PENCAHARIAN Masyarakat palembang pada umumnya mrmpunyai mata pencaharian berdagang. Dalam cakupan dalam kepulauan, kepulauan Sumatera sangat kaya dengan hasil buminya seperti kelapa sawit, tembaga, batu-bara, timah, bauksit dan lain-lain. Maka dari itu sumber mata pencaharian masyarakat Palembang juga menjadi pekerja tambang. Dalam berbagai definisi hetrogen dan bermata pencaharian pencaharian non pertanian. SISTEM PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Masyarakat Palembang dikenal dengan sifat suka berterus terang dan suka berkawan. Mereka memiliki keahlian dan menciptakan karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya. Salah satu contoh dari hasil kreasi masyarakat Palembang yang paling terkenal adalah kain songket yang terbuat dari sutera di kombinasikan dengan benang emas yang mampu memikat kolektor pakaian tradisional karena desainnya yang kaya dan elegan. Songket juga dapat menjadi oleh-oleh yang bagus, meskipun harga songket cukup mahal terutama yang dibuat langsung secara tradisional. Selain itu Palembang terkenal dengan ukiran kayu bermotifnya yang dipengaruhi oleh desain Cina dan Budha. Ukiran-ukiran kayu yang terdapat di mebel tersebut didominasi oleh dekorasi berbentuk bunga melati dan teratai. MAKANAN KHAS Palembang juga menawarkan makanan yang unik, lezat yang kebanyakan terbuat dari ikan. Diantaranya ialah a. Pempek Palembang Ini adalah satu makanan yang paling terkenal dari Palembang dan anda dapat temukan di seluruh indonesia dan telah menjadi favorit banyak orang indonesia. Pempek terbuat dari ikan yang telah di giling dicampur tepung terigu dan bumbu-bumbu lain. Jenis-jenis pempek Palembang di antaranya adalah pempek kapal, lenjer, selam, pempek kulit, pempek adaan dan pempek lenggang, pempek keriting serta pempek panggang. 4 b. Kerupuk Palembang Salah satu makanan kecil dari Palembang yang terkenal, kerupuk ini terbuat dari campuran terigu dan ikan tertentu. Biasanya terbuat dari ikan terbuat dari ikan tenggiri, ikan gabus, dan ikan belida. c. Martabak Har Terbuat dari telur di campur dengan bumbu-bumbu tertentu dan daging, lalu dibungkus adonan terigu di campurkan lalu di goreng. Martabak Har biasanya di sajikan dengan saus yang lezat terbuat dari kentang, air, dan bumbu-bumbu lainnya. Tempat yang terbaik untuk mencicipi martabak ini adalah di martabak kaji Abdul Rosak di jalan sudirman. d. Lepok Duren Terbuat dari durian dan gula. Rasanya manis dan kenyal. e. Tekwan Sup tradisional yang terbuat dari bola-bola ikan, pasta ikan, soun, jamur dan bengkoang kemudian di sajikan hangat-hangat. f. Bekasem Yaitu ikan yang di asinkan. g. Makanan khas-khas lainnya dari provinsi ini seperti pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes, dam tempoyak. KESENIAN Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari daerah lain, telah menjadikan kota ini sebagai multi-budaya, penduduk kota ini mengadopsi budaya Melayu di lihat dalam kebudayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti “lawan pintu”, “gedang pisang”. Adalah salah satu contohnya Gelar kebangsawan pun bernuasa jawa, seperti Raden Mas atau Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan yang terdapat di Palembang antara lain Kesenian Dul Muluk pentas drama tradisional khas Palembang. 5 Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya di adakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang di peragakan dalam resepsi pernikahan. Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang. Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit. Selain itu kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain songket. Palembang merupakan salah peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan diantara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara di tenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah di gunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang di gunakan songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna itu menandakan kemunculan kerajaan Sriwijaya era dan pengaruh China pada zaman dahulu. Bahan yang di pakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah emas benang yang langsung di bawa dari China, Jepang, dan Thailand. Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis tekstil baru yang disebut Batik Palembang nampak lebih ceria karena menggunakan warna-warna terang dan masih mempertahankan motif-motif tradisional setempat. Kota Palembang juga mengadakan perayaan setiap tahunnya antara lain ’Festival Sriwijaya’’ setiap bulan Juni dalam memperingati Hari jadi Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijrah, Bulan Ramadhan dan Tahu Baru Masehi. PERKAWINAN Melihat perkawinan adat Palembang, jelas terlihat bahwa busana dan ritual adatnya mewariskan keagungan dan kesuksesan raja-raja dinasti Sriwijaya yang mengalami keemasan berpengaruh di semananjung Melayu berabad silam. 6 Pada zaman kesultanan Palembang terdiri sekitar abad 16 lama berselang setelah runtuhnya dinasti Sriwijaya,dan pasca kesultanan pada dasarnya perkawinan di tentukan oleh keluarga besar dengan pertimbangan bobot, bibit, dan bebet. Pada masa sekarang ini perkawinan banyak di tentukan oleh kedua pasang calon mempelai penganti itu sendiri. Tata cara perkawinan Calon pengantin Dapat di ajukan oleh si anak yang akan dikawinkan, dapat juga diajukan oleh tuanya. Bila dicalonkan oleh orang tua, maka mereka akan menginventariskan dulu siapa-siapa yang di calonkan, anak siapa dan keturuan dari keluarga Madik adalah suatu proses penyelidikan atas seorang gadis yang dilakukan oleh utusan pihak keluarga pria. Tujuannya untuk perkenalan, mengetahui asal-usul serta selisih keluarga masing-masing serta melihat apakah gadis tersebut belum ada yang Menyengguk atau sengguk berasal dari bahas Jawa kuno yang artinya memasang ’Pagar’’ agar gadis yang dituju tidak terganggu oleh sengguk sebangsa musang, sebagai kiasan tidak terganggu perjaka lainNgebet Bila proses sengguk telah mencapai sasaran, maka kembali keluarga dari pihak pria berkunjung dengan dengan membawa tenong sebanyak 3 buah, masing-masing berisi terigu, gula pasir, dan telur itik. Pertemuan ini sebagai tanda bahwa kedua pihak keluarga telah ’nemuke kato’’ serta sepakat bahwa gadis telah di ikat oleh pihak pria. Berasan Berasal dari bahasa Melayu artinya bermusyawarah, yaitu bermusyawarah untuk menyatukan dua keluarga menjadi satu keluarga besar. 7 Mutuske kato Acara ini bertujuan kedua pihak keluarga membuat keputusan dalam yang berkaitan dengan “hari ngantarke belanjo” hari pernikahan, saat munggah, Nyemputi dan nganter penganten, Ngalie Turon, Bercacap atau mandi simburan dan teratib. Nganterke Belanjo Prosesi nganterke belanjo biasanya dilakukan sebulan atau setengah bulan bahkan beberapa hari sebelum acara munggah. Prosesi ini lebih banyak dilakukan oleh kaum wanita, sedangkan kaum pria hanya mengiringi saja. Uang belanjo duit belanjo di masukan dalam ponjen warna kuning dengan artribut pengiringnya berbentuk manggis. Hantaran pihak calon mempelai pria ini juga di lengkapi dengan nampan-nampan paling sedikit 12 buah berisi aneka keperluan pesta, antara lain berupa terigu, gula, buah-buahan kaleng, hingga kue-kue dan jajanan. Lebih dari itu di antar pula ejukan’ atau permintaan yang telah di tetapkan saat mutuske kato, yakni berupa salah satu syarat adat pelaksanaan perkawinan sesuai kesepakatan. RUMAH ADAT PALEMBANG Rumah adat Sumatera Selatan Palembang bernama rumah Limas ia merupakan rumah panggung, untuk tempat tinggal para bangsawan. Rumah Limas berjenjang lima dengan bermakna lima emas, yaitu keagungan, rukun dan damai, sopan santun, aman dan subur, kemudian makmur dan sejahtera. Pintu gerbang emas harus ada pada rumah Limas. 8 Rumah adat Limas memiliki luas antara 400 sampai dengan 1000 meter persegi. Keseluruhan rumah, bertopang pada tiang-tiang kayu yang tertanam di tanah. Rumah Limas terbagi menjadi beberapa bagian yakni Ruangan utamaRuang Gajah, Pangkeng Bilik tidur, dan Pawondapur. Ruang utama ruang gajah terletak ditingkat teratas dan tepat di bawah atap Limas. Di ruangan ini terdapat Amben atau ruang musyawarah. Ruangan ini merupakan pusat dari rumah Limas, baik untuk keperluan adat maupun dari dekorasinya. PAKAIAN ADAT PALEMBANG Pria Sumatera Selatan memakai pakaian adat berupa Mahkota, kalung bersusun dengan baju yang khas. Juga memakai celana panjang dan kain songket pada bagian tengah badan. Sedangkan wanitanya memakai pakaian yang mirip dengan prianya yaitu berMahkota, kalung susun, pending dan gelang pada kedua belah tangan. Ia juga memakai kain songket yang melingkar pada bagian tengah badan serta berkain songket. Pakaian ini dipakai untuk upacara pernikahan. 9 SUKU-SUKU DI SUMATERA SELATAN Indonesia memang kaya akan suku bangsanya, khususnya di daerah sumatera selatan saja sudah menyumbang 12 suku besar yang terkenal, belum lagi dengan suku-suku yang kurang terkenal. SUKU KOMERING Komering merupakan salah satu suku atau wilayah budaya di Sumatera Selatan, yang berada sepanjang aliran sungai komering. Seperti halnya suku-suku di Sumatera Selatan, karaktersuku ini adalah penjelajah sehingga penyebaran suku ini cukup luas hingga ke lampung. Suku komering terbagi atas dua kelompok besar yaitu komering Ilir yang tinggal di sekitar kayu agung dan komering Ulu yang tinggal di baturaja. Komering terbagi beberapa marga, di antaranya marga paku sekunyit, marga Sosoh Buay Rayap, marga Buay Pemuka Peliyung, marga Buay Madang, dan marga Semendawai. Wilayah budaya komering merupakan wilayah yang paling luas jika dibandingkan dengan wilayah budaya suku-suku lainnya di sumatera selatan. Selain itu, bila di lihat dari karakter masyarakatnya, suku Komering dikenal memiliki temperamen yang tinggi dan keras. Berdasarkan cerita rakyat masyarakat komering, suku Komering dan suku Batak, SumateraUtara, di kisahkan masih bersaudara. Kakak beradik yang datang di Negeri seberang. Setelah sampai di Sumatera, mereka berpisah. Sang kakak pergi ke Selatan menjadi puyang suku Komering, dan sang adik ke Utara menjadi puyang suku Batak. SUKU PALEMBANG Kelompok suku Palembang memenuhi 40-50 % daerah kota Palembang. Suku Palembang dibagi menjadi dua kelompok yaitu Wong Jeroo merupakan keturuan bangsawan atau hartawan dan sedikit lebih rendah dari orang-orang istana dari kerajaan tempo dulu yang berpusat di Palembang, dan Wong Jabo adalah rakyat biasa. 10 Seorang yang ahli tentang asal-usul orang Palembang yang disebut keturunan raja, mengikuti bahwa suku Palembang merupakan hasil dari peleburan bangsa Arab, Cina, suku Jawa, dan kelompok-kelompok suku lainnya di Indonesia. Suku Palembang sendiri memiliki dua ragam bahasa yaitu Baso Palembang Alus dan Baso Palembang Sari-Sari. Suku Palembang masih tinggal atau menentap di dalam rumah yang didirikan di atas air. Model arsitektur rumah orang Palembang yang paling khas adalah rumah limas yang kebanyakan didirikan diatas panggung diatas air untuk melindungi dari bajir yang terus terjadi dari dahulu sampai sekarang. Di kawasan sungai Musi sering terlihat orang Palembang menawarkan dagangannya diatas perahu. SUKU GUMAI Suku Gumai adalah salah satu suku yang mendiami daerah kabupaten lahat. Sebelum adanya kota lahat, Gumai merupakan satu kesatuan dari teritorial GUMAI, yaitu Marga Gumai Lembak, Marga Gumai Ulu, dan Marga Gumai Talang. Setelah adanya kota Lahat, maka Gumai Ulu menjadi terpisah dimana Gumai Lembak dan Gumai Ulu menjadi bagian dari kecamatan pulau Pinang sedangkan Talang menjadi bagian dari kecamatan kota Lahat. SUKU SEMENDO Suku Semendo berada di kecamatan semendo, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. Menurut sejarahnya, suku Semendo berasal dari keturunan suku Banten yang berada abad silam pergi merantau dari Jawa ke pulau Sumatera, dan kemudian menentap dan beranak cucu di daerah Semendo. Hampir 100% penduduk Semendo hidup dari hasil pertanian, yang masih diolah dengan cara tradisional. Lahan pertanian cukup subur, karena berada kurang lebih 900 meter diatas permukaan laut. 11 Ada dua komoditi utama didaerah ini kopi jenis robusta dengan jumlah produksi mencapai 300 ton per tahunnya, dan padi dimana daerah ini termasuk salah satu lumbung padi untuk di daerah Sumatera Selatan. Adat istiadat serta kebudayaan daerah ini sangat dipengaruhi nafas keIslaman yang sangat kuat. Mulai dari musik Rebana, lagu-lagu daerah, dan tari-tarian sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu Islam. Bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa Semendo. Setiap kata pada setiap bahasa ini umumnya berakhiran “e”. SUKU LINTANG Kawasan pegunungan bukit barisan di Sumatera Selatan merupakan tempat tinggal suku lintang, diapit oleh suku Pasemah dan Renjang. Suku Lintang merupakan salah satu suku Melayu yang tinggal di sepanjang tepi sungai Musi di provinsi Sumatera Selatan. Suku Lintang hidup bercocok tanam yang menghasilkan kopi, beras, kemiri, karet, sayur-sayuran. Mereka juga berternak kambing, kerbau, ayam, itik, perikanan, walaupun tinggal di tepi sungai. Orang Lintang adalah penganut Islam yang cukup kuat. Hal ini terlihat dengan banyaknya mesjid-mesjid dan pesantren untuk melatih kaum mudanya. SUKU KAYU AGUNG Suku kayu agung berdomisili dinSumatera Selatan, tepatnya di kabupaten Ogan Komering Ilir dengan ibukotanya Kayu Agung. Wilayah ini dialirin sungai Komering. Bahasanya terdiri atas dua dialek, yaitu dialek kayu agung dan dialek ogan. Mata pencaharian suku ini bertani, berdagang, dan membuat gerabah dari tanah liat. Suku kayu agung mayoritas beragama Islam, tetapi mereka masih mempertahankan kepercayaan lama, yaitu kepercayaan mengenai dunia roh. Suku Kayu Agung percaya bahwa roh-roh nenek moyang dapat menggangu manusia. 12 Mereka juga percaya akan dukun yang membantu dalam upacara pertanian, baik saat menanam maupun saat panen. Selain itu tempat-tempat keramat yang mereka anggap sebagai tempat bersemayamnya para arwah. SUKU LEMATANG Suku Lematang tinggal di daerah lematang yang terletak di antara kabupaten Muara Enim dan kabupaten Lahat. Daerah ini berbatasan dengan daerah kikim dan Enim. Suku ini menempati wilayah di sepanjang sungai lematang, di sekitar kota Muara Enim dan kota Prabumulih. Asal-usul orang lematang dari kerajaan Majapahit, keturunan orang Banten dan Wali sembilan. Orang lematang sangat terbuka dan memiliki sifat ramah-tamah dalam menyambut setiap pendatang yang ingin mengetahui seluk beluk dan keadaan daerah dan budayanya. SUKU OGAN Suku Ogan terletak di kabupaten Ogan Komering ulu dan Ogan komering Ilir. Mereka mendiami tempat sepanjang aliran sungai Ogan dari baturaja sampai ke kaskus. Orang-orang biasa juga di sebut tiga3 sub suku yakni suku pegagan ulu, suku penesak, dan suku pegagan ilir. Kelompok masyarakat ini adalah penduduk asli dan bertani, tetapi banyak juga menjadi pegawai negeri. Makanan pokok suku ini ialah hasil PASEMAH Suku Pasemah adalah suku yang mendiami wilayah kabupaten Empat Lawang, kabupaten Lahat, Ogan Komering Ulu, dan sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, gunung Dempo. Suku bangsa ini juga banyak yang merantau ke daerah-daerah provinsi Bengkulu. Menurut sejarah, suku ini berasal dari keturunan raja DarmawijayaMajapahit yang menyerang ke Palembang pulau perca. 13 Suku ini tersebar di pegunungan Bukit Barisan, khususnya di lereng-lerengnya. Menurut mitologi nama pasemah berasal dari kata Basemah yang berarti berbahasa melayu. Hasil utama masyarakat ini adalah kopi, sayur-sayuran, dan cengkeh, dengan makanan pokoknya ialah beras. SUKU SEKAYU Suku sekayu terletak di provinsi Sumatera Selatan. Dalam wilayah kabupaten Musi Bayuasin, mayoritas penduduknya petani. Hasil pertaniannya adalah padi, singkong, ubi, jagung, kacang tanah tanah, dan kendelai. Hasil perkebunan yang menonjol ialah karet, cengkeh, dan kopi. Suku sekayu merupakan ’Manusia Sungai’’dan senang mendirikan rumah-rumah yang langsung berhubungan dengan sungai Musi. SUKU RAWAS Suku ini terletak di wilayah provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di sekitar dua aliran sungai Rawas dan sungai Musi bagian utara. Suku ini menempati wilayah di kecamatan Rawas Ulu, Rawas Ilir, dan Muararupit, di kabupaten Musi Rawas. Bahasa Rawas masih tergolong ke dalam rumpun melayu, di wilayah ini banyak terdapat kebun karet rakyat. SUKU BANYUASIN Suku ini terutama tinggal di kabupaten Musi Banyuasin yaitu di kecamatan Babat Toman, Banyu Lincir, sungai Lilin, dan Bayuasin dua dan tiga. Umumnya mereka tinggal di daratan rendah yang selingi rawa-rawa dan berada di daerah aliran sungai. Sungai yang terbesar adalah sungai Musi yang memiliki banyak anak sungai, mata pencaharian pokoknya adalah bertani di sawah dan ladang. Mereka masih percaya terhadap berbagai takhyul, tempat keramat dan benda-benda kekuatan gaib mereka juga menjalani beberapa upacara dan pantangan. 14 BAB III PENUNTUP KESIMPULAN Setelah menganalisis kebudayaan yang ada pada masyarakat Sumatera Selatan diatas dapat disimpulkan bahwa ethnis kebudayaan atau unsur yang paling menonjol dari masyarakat Sumatera Selatan adalah segi “Sistem pengetahuan dan Teknologi” khususnya pada makanan-makanan khasnya dan dari segi “Kesenian-nya” baik seni tari, rumah adat, dan kerajiannya. Mereka mempunyai keahlian dalam menciptakan karya seni yang indah dengan kesabaran dan kemampuannya. Hal ini menunjukan bahwa Sumatera Selatan adalah provinsi yang kaya akan kebudayaannya. KRITIK DAN SARAN Sumatera Selatan di kenal dengan kesenian dan kerajinannya, maka dari itu marilah bersama-sama kita menjaga dan memelihara kebudayaan yang ada walaupun zaman semakin hari semakin maju. Jika bukan kita sendiri yang penjaganya siapa lagi? Apakah harus menunggu kebudayaan dan hasil karya kami diakui oleh negara lain terlebih dahulu baru kita mau melestarikan dan mempertahankannya? 15 DAFTAR PUSTAKA Akib, Sejarah dan kebudayaan Palembang Jakarta proyek penerbit Buku sastra Indonesia dan Daerah. Abdullah Saleh, R. Dalyono BA. 1996, Kesenian Tradisional Palembang. http// dwiselly